DATA BASE MANAGEMENT
SYSTEM
Pengertian
DBMS (Data Base Management System) yakni perangkat lunak
yang menangani semua pengaksesan database. Secara fungsi, data base
management system atau dbms mempunyai fasilitas
mengintegrasikan, terhubung, merekayasa dan memelihara basis data.
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya yang diaorganisasikan sesuai struktur tertentu dan disimpan
dengan baik. Untuk mendapatkan informasi yang berguna dari kumpulan data
maka diperlukan suatu perangkat lunak (software) untuk memanipulasi data
sehingga mendapatkan informasi yang berguna. Database Manajement System (DBMS)
merupakan software yang digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data yang
berbasis komputerisasi. DBMS membantu dalam pemeliharaan dan pengolahan
kumpulan data dalam jumlah besar. Sehingga dengan menggunakan DBMS tidak
menimbulkan kekacauan dan dapat digunakan oleh pengguna sesuai dengan
kebutuhan.
1. Menurut C. J. Date
: Data Base Management System (DBMS) adalah software yang menghandel
semua akses pada database untuk melayani keperluan user.
2. Menurut S, Attre
: Data Base Management System (DBMS) yaitu software, hardware,
firmware serta procedure-procedure yang memanage database. Firmware yaitu
software yang sudah jadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
3. Menurut Gordon C. Everest
: Data Base Management System (DBMS) yaitu manajemen yang efisien
untuk mengorganisasi sumber daya data.
Jadi Data Base Management System (DBMS) : Seluruh
peralatan computer (Hardware+Software+Firmware). Data Base Management
System (DBMS) dilengkapi dengan bhs yang bertujuan pada data (High level
data language) yang kerap dimaksud juga untuk bhs generasi ke 4 (fourth
generation language).
Fungsi DBMS atau Database Management System dalam perkembangan
aplikasi dan sistem penting di dunia sangat banyak. Saat ini berbagai
perusahaan besar baik Nasional maupun Internasional memanfaatkan database untuk
menunjang sistem aplikasinya. Ada banyak DBMS yang sangat populer seperti
Oracle, Microsoft SQL Server, MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, IBM DB2, dan
masih banyak lagi.
Perangkat lunak komputer ini merupakan untuk pengolahan data dan
sebagai interface untuk memberikan kemudahan bagi seseorang dalam melakukan
manipulasi terhadap database. Namun banyak orang yang masih bingung antara
database dengan DBMS sendiri, padahal keduanya berbeda.
Database Administrator
Individu yang
bertanggung jawab untuk mendesain, mengimplementasikan dan memperbaiki basis
data suatu organisasi.
Meliputi membangun
dan mendesain strategi penggunaan basis data, memonitor dan menjamin
performa dan kapasitas basis data dan membuat perencanaan untuk
pengembangan di kemudian hari.
Tugas Data Base Administrator
- Menjalankan administrasi harian
(mengawasi performa sistem, menjamin suksesnya backup serta
membangun dan implementasi rencana disaster recovery)
- Mengatur data untuk memberikan
pengguna kemampuan mengakses, merelasikan dan melaporkan informasi
bagaimanapun bentuknya.
- Membuat aturan standar untuk
mengatur penggunaan dan pengambilan data oleh perangkat lunak antarmuka
serta melindungi data-data penting / rahasia.
- Memodifikasi basis data yang
ada atau memberitahu programmer dan analis tentang perubahan yang
diperlukan.
- Menguji program atau basis
data, memperbaiki kesalahan dan membuat modifikasi yang diperlukan.
6. Melatih pengguna dan melayani konsultasi
tentang basis data yang dikelolanya
Fungsi DBMS
Ada setidaknya 10 fungsi DBMS dalam membantu menjaga dan
memelihara integritas data dalam suatu sistem.
1. Menjaga
Integritas Data
DBMS berfungsi untuk mengurangi dan menghilangkan redundansi
data dan memaksimalkan konsistensi data agar setiap kali menampilkan data,
sesuai dengan data aslinya.
2. Penyimpanan
Data (Data Storage Management)
DBMS memiliki fungsi utama sebagai tempat penyimpanan data, kecanggihan
DBMS saat ini dapat menyimpan data dalam berbagai jenis seperti video dan
gambar. Pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana data disimpan atau
dimanipulasi. DBMS telah memiliki prosedur dalam proses ini dan memastikan data
yang disimpan adalah sesuai dengan data yang dimasukkan.
3. Kamus
Data
DBMS memiliki fungsi melakukan manajemen terhadap elemen pada
database dan bagaimana mereka di hubungkan (relasi) dengan data lainnya.
Ketika sistem membutuhkan data dalam suatu database maka DBMS akan memberikan
kemudahan melalui SQL untuk mengakses dan mencari data tersebut. Sehingga
pengguna dapat dengan mudah menangani hal tersebut.
4. Transformasi
dan Penyajian Data
Peran DBMS sebagai transformasi dan penyajian data antara lain
adalah mengkonversi setiap data yang dimasukkan pada struktur dan format yang
telah ditentukan. Dengan demikian DBMS dapat membedakan format data logical dan
bentuk physicalnya.
5. Keamanan
Data
DBMS memiliki peran penting bagaimana tingkat keamanan dalam
database tersebut. DBMS berperan bagaimana memberikan hak akses pada orang yang
sesuai. Selain itu DBMS juga bertugas mengatur apa saja yang dapat dilakukan
oleh user tersebut pada sebuah database.
6. Memungkinkan
Akses Beberapa User
DBMS memungkinkan beberapa user melakukan interaksi pada sebuah
database, hal ini akan lebih efisien dan dapat menempatkan user tertentu sesuai
dengan role dan fungsinya.
7. Menyediakan
Prosedur Backup dan Recovery
DBMS memungkinkan database yang ada untuk di backup dan di recovery
sesuai dengan kebutuhan dengan memanfaatkan teknik dan wizard yang dimiliki
masing masing DBMS. Hal ini akan memudahkan pihak yang berkepentingan ketika
terjadi sesuatu pada databasenya seperti kerusakan dan bencana alam.
8. Menyediakan
bahasa akses dan pemogramman
DBMS menyediakan SQL untuk melakukan manipulasi dan membuat
skema pada database yang dikenal dengan DML dan DDL.
Dengan bahasa ini seorang DBA dapat dengan mudah memasukkan, mengambil,
menghapus, dan mengubah data yang ada di database dengan memanfaatkan interface
yang disediakan.
9. Menyediakan
interface untuk komunikasi
DBMS menyediakan interface untuk melakukan komunikasi antara
database yang satu dengan yang lainnya. Selain itu juga dapat memudahkan
komunikasi antara database dengan tool lainnya seperti browser.
10. Manajemen
Transaksi
DBMS menyediakan mekanisme dalam mengatur
transaksi dan perintah yang disampaikannya untuk memastikan konsistensi data.
Sebagai contoh, ketika DBA a mengakses dan melakukan penghapusan Data, pada
saat yang bersamaan maka jika ada user yang mengakses data tersebut maka akan
di pending sampai data telah terhapus.
Peralatan untuk mengambil keputusan/memastikan pendekatan
database dimaksud DBMS. Data Base Management System
(DBMS) adalah software (serta hardware) yang kusus didesain membuat
perlindungan serta memanage database.
Dengan memakai Data Base Management System (DBMS), maka
bisa:
· Mendeskripsikan
data serta hubungan.
· Mendokumentasikan
susunan serta pengertian data
· Melukiskan,
mengorganisasikan serta menaruh data untuk akses yang selektif/diambil serta
efektif.
· Jalinan
yang seperti pada user dengan sumber daya data.
· Perlindungan
pada sumber daya data bakal terjamin, bisa dihandalkan, berkelanjutan serta
benar.
· Memisahkan
persoalan Logical serta physical hingga mengubah implementasi database dengan
cara fisik tak menginginkan user untuk mengubah maksud data (Logical).
· Memastikan
pembagian data pada beberapa user untuk terhubung dengan cara concurent pada
sumber daya data.
C. Komponen
Data DBMS (Data Base Management System)
Satu DBMS (Data Base Management System) umumnya
memiliki sebagian komponen fungsional (modul) seperti :
a. File Manager, yang
mengelola area dalam disk serta susunan data yang digunakan untuk merepresentasikan info
yang tersimpan dalam disk.
b. Database Manager, yang
sediakan interfaceantara data low-level yang ada di basis data
denganprogram aplikasi serta query yang didapatkan ke system.
c. Query Processor,
yang menterjemahkan perintahperintah dalam query language ke perintah low-level
yang bisa dipahami oleh database manager.
d. DML Precompiler, yang
mengkonversi perintah DMLyang ditambahkan dalam suatu program
aplikasi kepemangin prosedur normal dalam bhs induk.
e. DDL Compiler, yang
mengkonversi perintah-perintahDDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung
metadata. Tabel-tabel ini lalu disimpan dalam kamus data.
D. Keuntungan
Pemakaian DBMS (Data Base Management System) (DBMS)
Pengunaan Data Base Management System (DBMS) untuk
mengelola data memiliki sebagian keuntungan, yakni :
· Kebebasan
data serta akses yang efisien
· Mereduksi
saat pengembangan aplikasi
· Integritas
serta keamanan data
· Administrasi
keseragaman data
· Akses
berbarengan serta perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari sistem
serentak).
· Kurangi
data redundancy : Data redundansi bisa direduksi/dikurangi, namun tak bisa di
hilangkan sekalipun (untuk keperluan keyfield)
· Memerlukan
sedikit memory untuk penyimpanan data.
E. Kerugian Pengunaan Data
Base Management System (DBMS)
diantaranya :
· Beroleh
piranti lunak yang mahal (tehnologi DBMS, Operation, Conversion, Planning,
Risk). DBMS mainframe tetap benar-benar mahal. Data Base Management System
(DBMS) berbasis mikro biayanya meraih sebagian ratus dolar, bisa
melukiskan satu organisasi yang kecil dengan cara yang berarti memperoleh
konfigurasi piranti keras yang besar.
· Data Base
Management System (DBMS) kerap membutuhkan kemampuan penyimpanan primer
serta sekunder yang semakin besar dari pada yang dibutuhkan oleh program
aplikasi lain. Juga, kemudahan yang di buat oleh DBMS dalam mengambil info
mendorong semakin banyak terminal pengguna yang diikutkan dalam konfigurasi
dari pada bila sebaliknya.
Mempekerjakan serta menjaga staf DBA Data Base Management
System (DBMS) membutuhkan pengetahuan spesial supaya bisa memakai kekuatan
dengan cara penuh. Pengetahuan spesial ini paling baik didapatkan dari
pengelola database.
F. Macam-Macam
DBMS (Data Base Management System)
Beberapa software atau perangkat lunak DBMS yang sering
digunakan dalam aplikasi program antara lain :
1. MySQL
MySQL merupakan sebuah perangkat lunak system manajemen basis
data SQL (bahasa inggris : data management system) atau DNMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat
MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General
Public Licenci (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial
untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL .
Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas
umum, dan cipta untuk code sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL
dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB.
MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang
Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah : david axmark,
allan larsson, dan Michael “monthy widenius.
Kelebihan MySQL antara lain :
a. free (bebas
didownload)
b. stabil dan tangguh
c. fleksibel dengan
berbagai pemrograman
d. Security yang baik
e. dukungan dari banyak
komunitas
f. kemudahan
management databasemendukung transaksi
g. perkembangan software yang
cukup cepat.
2. Oracle
Oracle adalah relational database management system (RDBMS)
untuk mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Oracle
Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena kemampuannya dalam
hal sebagai berikut:
· Dapat
bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)
· Menangani
manajemen space dan basis data yang besar
· Mendukung
akses data secara simultan
· Performansi
pemrosesan transaksi yang tinggi
· Menjamin
ketersediaan yang terkontrol
· Lingkungan
yang terreplikasi
Database merupakan salah satu komponen dalam teknologi informasi
yang mutlak diperlukan oleh semua organisasi yang ingin mempunyai suatu sistem
informasi yang terpadu untuk menunjang kegiatan organisasi demi mencapai
tujuannya. Karena pentingnya peran database dalam sistem informasi, tidaklah
mengherankan bahwa terdapat banyak pilihan software Database Management System
(DBMS) dari berbagai vendor baik yang gratis maupun yang komersial. Beberapa
contoh DBMS yang populer adalah MySQL, MS SQL Server, Oracle, IBM DB/2, dan PostgreSQL.
Oracle merupakan DBMS yang paling rumit dan paling mahal di
dunia, namun banyak orang memiliki kesan yang negatif terhadap Oracle.
Keluhan-keluhan yang mereka lontarkan mengenai Oracle antara lain adalah
terlalu sulit untuk digunakan, terlalu lambat, terlalu mahal, dan bahkan Oracle
dijuluki dengan istilah “ora kelar-kelar” yang berarti “tidak selesai-selesai”
dalam bahasa Jawa. Jika dibandingkan dengan MySQL yang bersifat gratis, maka
Oracle lebih terlihat tidak kompetitif karena berjalan lebih lambat daripada
MySQL meskipun harganya sangat mahal.
Namun yang mereka tidak perhitungkan adalah bahwa Oracle
merupakan DBMS yang dirancang khusus untuk organisasi berukuran besar, bukan
untuk ukuran kecil dan menengah. Kebutuhan organisasi berukuran besar tidaklah
sama dengan organisasi yang kecil atau menengah yang tidak akan berkembang
menjadi besar. Organisasi yang berukuran besar membutuhkan fleksibilitas dan
skalabilitas agar dapat memenuhi tuntutan akan data dan informasi yang
bervolume besar dan terus menerus bertambah besar.
3. Firebirh
Firebird adalah salah satu aplikasi RDBMS (Relational Database
Management System) yang bersifat open source. Awalnya adalah perusahaan Borland
yang sekitar tahun 2000 mengeluarkan versi beta dari aplikasi database-nya
InterBase 6.0 dengan sifat open source. Namun entah kenapa tiba-tiba Borland
tidak lagi mengeluarkan versi InterBase secara open source, justru kembali ke
pola komersial software. Tapi pada saat yang bersamaan programmer-progammer
yang tertarik dengan source code InterBase 6.0 tersebut lalu membuat suatu team
untuk mengembangkan source code database ini dan kemudian akhirnya diberinama
Firebird.
Firebird (juga disebut FirebirdSQL) adalah sistem manajemen
basisdata relasional yang menawarkan fitur-fitur yang terdapat dalam standar
ANSI SQL-99 dan SQL-2003. RDBMS ini berjalan baik di Linux, Windows, maupun
pada sejumlah platform Unix. Firebird ini diarahkan dan di-maintain oleh
FirebirdSQL Foundation. Ia merupakan turunan dari Interbase versi open source
milik Borland. Karena itulah Interbase dan Firebird sebenarnya mempunyai CORE
yang sama karena awalnya sama” dikembangkan oleh Borland.
Namun dalam perkembangannya, Interbase yang komersial di-bundle
oleh Borland menjadi Phoenix, sedangkan Firebird adalah interbase yang
dikembangkan oleh komunitas Open Source, sehingga menjadikannya sebagai produk
Database Server yang FREE.
Kalau dikaitkan dengan support, tentunya jelas beda karena
produk komersial dan free. Dalam konsep teknik programmingnya, ada banyak yang
sama, namun pengayaan Firebird lebih banyak dan menjadikannya lebih luwes,
terutama dalam koneksi client-server (port) dan integritasnya. Modul-modul kode
baru ditambahkan pada Firebird dan berlisensi di bawah Initial Developer’s
Public License (IDPL), sementara modul-modul aslinya dirilis oleh Inprise
berlisensi di bawah InterBase Public License 1.0. Kedua lisensi tersebut
merupakan versi modifikasi dari Mozilla Public License 1.1.
4. Microsoft
SQL server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational
database management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses
manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL
Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server.
Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat
RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.
DBMS merupakan suatu system perangkat lunak untuk memungkinkan
user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database
secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontrol dan
mamanipulasi data yang ada. Sedangkan RDBMS atau Relationship Database
Management System merupakan salah satu jenis DBMS yang mendukung adanya
relationship atau hubungan antar table. RDBMS (Relational Database Management
System) adalah perangkat lunak untuk membuat dan mengelola database, sering
juga disebut sebagai database engine. Istilah RDBMS, database server-software,
dan database engine mengacu ke hal yang sama; sedangkan RDBMS bukanlah
database. Beberapa contoh dari RDBMS diantaranya Oracle, Ms SQL Server, MySQL,
DB2, Ms Access.
5. Visual
Foxpro 6.0
Pada tahun 1984, Fox Software memperkenalkan FoxBase untuk
menyaingi dBase II Ashton-Tate. Pada saat itu FoxBase hanyalah perangkat lunak
kecil yang berisi bahasa pemrograman dan mesin pengolah data. FoxPro
memperkenalkan GUI (Graphical Unit Interface) pada tahun 1989. FoxPro
berkembang menjadi Visul FoxPro pada tahun 1995. kemampuan pemrogrman prosural
tetap dipertahankan dan dilengkapi dengan pemrograman berorietasi objek. Visual
FoxPro 6.0 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi dengan produk desktop
dan client/server lain dan juga dapat membangun aplikasi yang berbasis Web.
Dengan adanya Visual Studio, FoxPro menjadi anggotanya. Sasaran utama Visual
Studio adalah menyediakan alat bantu pemrogrman dan database untuk mengembangka
perangkat lunak yang memenuhi tuntutan zaman.
Model data yang digunakan Visual FoxPro yaitu model relasional.
Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah di pahami
oleh pengguna, serta merupakan paling popular saat ini. Model ini menggunakan
sekumpulan table berdimensi dua (yang disebut relasi atau table), dengan
masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. Relasi
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menghilangkan kemubajiran data dan
mengunakan kunci tamu untuk berhubungan dengan relasi lain.
6. Database
Desktop Paradox
Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu
program terpisah yang langsung terdapat pada Borland Delphi. Pada database
desktop terdapat beberapa DBMS yang terintegrasi di dalamnya antara lain
Paradox 7, Paradox 4, Visual dBase, Foxpro, Ms. SQL, Oracle, Ms. Acces, db2 dan
interbase. Dari beberapa DBMS tersebut kita akan memilih salah satu yaitu
Paradox yang akan dibahas lebih lanjut, khususnya Paradox 7. Dalam Paradox 7
ini, pada 1 file database hanya mengizinkan 1 tabel, berbeda dengan DBMS lain
yang mengizinkan beberapa tabel pada 1 file database seperti pada Ms. Acces.
Skema dan Instan Basis Data
Skema basis data merupakan deskripsi dari basis data yang
spesifikasinya ditentukan dalam tahap perancangan namun tidak terlalu
diharapkan diubah setiap saat.
Penggambaran skema umumnya hanya berisi sebagian dari deatil
deskripsi basis data.
Sekelompok data yang tersusun dalam satu baris rekaman
(record/tuple) dan tersimpan dalam basis data disebut dengan instansi
(instance) atau kejadian (occurences).
Data Base Management System Arsitektur DBMS
Arsitektur ini dikenal dengan nama arsitektur tiga skema
(three-schema architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan antara basis
data fisik dengan program aplikasi user.
Skema-skema tersebut
adalah sebagai berikut:
a.Level internal merupakan skema internal yang memuat deskripsi
struktur penyimpanan basis data dan menggunakan model data fisikal serta
mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam basis data, serta jalur
pengaksesan data.
b.Level konsepsual adalah skema yang memuat deskripsi struktur
basis data secara keseluruhan untuk semua pemakai. Skema ini hanya memuat
deskripsi tentang entitas, atribut, hubungan dan batasan, tanpa memuat
deskripsi data secara detail.
c.Level eksternal merupakan skema eksternal (user view) yang
mendefinisikan pandangan data terhadap sekelompok user (local view) dengan
menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan oleh kelompok user tersebut.
Keuntungan dari
arsitektur ini antara lain:
a.Perubahan skema konsepsual, yaitu adanya perubahan dalam skema
konsepsual contohnya penambahan suatu item data tidak akan berpengaruh pada
program aplikasi. Tetapi jika skema eksternal tidak sesuai lagi dengan skema
konsepsual yang baru maka program aplikasi harus disesuaikan juga.
b.Perubahan skema internal. Pemisahan antara skema eksternal dan
skema internal berfungsi untuk menjaga bila terjadi perubahan skema internal,
misalnya ada penambahan “pointer” pada rekaman tidak memerlukan perubahan pada
aplikasi.
c.Perubahan skema eksternal. Adanya penambahan skema eksternal
atau pembuatan skema eksternal baru tidak akan berpengaruh pada aplikasi yang
ada selama aplikasi tersebut tidak mengakses data berdasarkan skema yang baru.
Data Base Management
System Perbedaan Traditional File Management (FMS) dengan Database Management
System (DBMS)
TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
1.Bersifat program oriented
2.Bersifat kaku
3Perbedaan Traditional File Management (FMS) dengan Database
Management System (DBMS)
DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
1. Bersifat data
oriented
2. Bersifat
luwes/fleksible
3.Kerangkapan data serta keselarasan data dapat terkontrol
DATA INDEPENDENCE
Merupakan salah satu kelebihan system database dimana DBA dapat
merubah struktur storage & stategi akses dakam pengembangan system database
tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
2.Tingkat Data Independence :
1.Physical data independence, yaitu “perubahan internal schema
dapat dilakukan tanpa menggangu conceptual schema”.
2.Logical data independence, yaitu” Conceptual schema dapat
dirubah tanpa mempengaruhi ekternal schema”.
Alasan Perlunya
Prinsip Data Independence Diterapkan
Pada Pengelolaan Sistem Database
1.Database Administrator dapat merubah isi, lokasi dan
organisasi database tanpa mengganggu program aplikasi yang ada
2.Vendor hardware & software pengelolaan data bisa
memperkenalkan produk – produk baru tanpa mengganggu program – program aplikasi
yang telah ada
3.Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi
4.Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi
security dan integritas data, dengan memperhatikan perubahan – perubahan
kebutuhan user.
Abstraksi Hubungan
Antara User Pada Dbms Dengan Physical Database,
Data Base Management System
Sumber :
PPT DBMS UPN "Veteran" Jatim
Comments
Post a Comment