Skip to main content

Sistem Informasi Geografis "Statistik Spasial 2"

A.    Statistik Deskriptif
Pengukuran dikatakan Valid bila mereka benar-benar mengukur apa yang ingin mereka ukur. Misal : mereka akan mensurvei penduduk suatu lokasi, tapi kita ragu-ragu apakah benar lokasi tersebut benar (sebaiknya diberikan peta) Reliable jika Pengukuran bebas dari bias. Misal : Alat ukur yang digunakan tidak pernah di tera lagi, sehingga hasilnya mungkin terlalu rendah atau terlalu tinggi. Skala Nominal Ordinal Interval Rasio.
Pengukuran sebagai suatu proses, merupakan suatu proses yang menghubungkan antara konsep/abstrak dengan variable/peubah Pengukuran sebagai proses Konsep Varia ble/Peubah Pengukuran sebagai produk Definisi operasional
Variable adalah sesuatu yang terukur dari suatu individu, tempat atau fenomena yang menjadi perhatian.Pengamatan adalah nilai yang ada pada setiap obyek yang diteliti. Peringkasan Data Tabel Frekuensi Histogram, Diagram, Polygon Frekuensi, Kurva Frekuensi kumulatif (Ogive), Dahan Daun
·         Kemenjuluran (Skew)
Menjulur kekanan, artinya frekuensi terbanyak pada pada nilai pengamatan rendah (Positive Skewness) Menjulur ke kiri, artinya frekuensi terbanyak pada nilai pengamatan tinggi (negative Skewness)
B.     Ukuran Pemusatan dan Penyebaran
Pemusatan:
·         Modus
·         Median
·         Rata-Rata
Penyebaran
·         Range
·         Kuartil
·         Interquartile Range
·         Persentil
·         Ragam
·         Koefisien Variasi = Standar Deviasi/Rata-rata
C.     Natural and Artificial Sampling
Sampling Pada Kondisi Alamiah
·         Setiap pengukuran berisi dua komponen
1.       Faktor dominan yang mempengaruhi fenomena yang diteliti yang terprediksi disebut predictable atau systematic
2.      Faktor yang kurang dominan yang memperngaruhi fenomena yang tidak terprediksi, disebut random, unsystematic.
Contoh :
Kejadian gempa bumi sangat dipengaruhi oleh lemahnya struktur batuan dalam bumi merupakan faktor dominan, namun tentang waktu dan tempat terjadinya mungkin bervariasi
Berpindahnya suatu perusahaan ke tempat lain umumnya disebabkan oleh biaya, sumber bahan baku dan tenaga kerja; namun kehendak pemilik atau taste hanya faktor kecil yang mempengaruhi kepindahan perusahaan.
D.    Alamiah (Natural)
Pada Umumnya Faktor alamiah tersebut banyak sekali, dan sulit untuk dikendalikan/diukur, maka dibuat penyederhanaan dan lalu dibuat suatu model.
Model (peluang) disusun berdasarkan sedikit pengetahuan tentang faktor dominan yang mempengaruhi kejadian yang diteliti. Akibatnya perlu keberhati-hatian (unsur peluang keberlakuannya kecil)
E.     Buatan (Artificial)
Pada Pengukuran yang artificial (experimental) faktor random juga sangat terbatas (dibatasi) untuk tujuan efisiensi pengumpulan data, selain itu sample pengukuran yang diperoleh dari proses seleksi secara total juga purely random.
Sebab elemen yang tidak terprediksi sudah diketaui atau sudah dikendalikan, maka segala kesimpulan yang dibuat harus dicantumkan secara jelas in term of peluang.
Contoh : Kita ingin meneliti tentang berapa peluang rumah di tepi sungai akan terkena banjir. Hasil survei dari rumah-rumah ditepi sungai dan dihitung proporsi yang terkena banjir (alamiah) dibandingkan dengan hasil simulasi tentang aliran air dengan rumah-rumah yang dibangun lalu dihitung proporsinya akan berbeda hasilnya. Mungkin lebih realistik yang pertama.
F.      Proses Stokastik dan Proses Deterministik
Incorporate truly random disebut dengan Proses stokastik.
Proses Stokastik tidak semua dapat diduga dan mungkin berbeda dari tempat ke tempat, dan dari waktu ke waktu, atau kesempatan meskipun basis penyebabnya tidak berubah.
Proses Deterministik selalu menghasilkan hasil yang tetap sejauh basik karakteristik dari proses tidak diubah.
G.    Peluang
Konsepsi
·         Dengan asumsi semua titik/individu mempunyai kesempatan yang sama, P(A)=jumlah kejadian A/Jumlah ruang contoh)
·         Dengan Frekuensi Relatif, P(A)= frekuensi A/Total pengamatan
·         Subyektif (Profesional Judgment)
Stabilitas Peluang :
Untuk konsep A, selalu stabil; sedangkan untuk b. Stabil bila total pengamatan tak hingga(banyak sekali), untuk c umumnya sangat tidak Stabil
Contoh: Peluang kapan terjadinya gempa di suatu Kota, apakah pengukuran akan lebih stabil dilakukan pengamatan selama ratusan tahun atau puluhan tahun?

Peluang besar bukan berarti besok terjadi, peluang kecil bukan berarti besok tidak terjadi

Comments

Popular posts from this blog

Laporan Praktikum Mikologi "Ciri dan Morfologi Jamur Kelas Ascomycetes)

LAPORAN PRAKTIKUM MIKOLOGI MORFOLOGI JAMUR KELAS ASCOMYCETES     Disusun oleh : Nama              : Muhammad Khotamul Wildan NPM                : 1625010149 Golongan       : AH2 Kelompok       : 2 Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional“Veteran”   Jawa Timur 2018 I.                    PENDAHULUAN 1.1               Latar Belakang Jamur termasuk dalam kingdom fungi, karena tidak dapat dikelompokkan dalam dunia hewan maupun tumbuhan. Hidupnya secara heterotrof (menguraikan bahan- bahan organik yang ada di lingkungannya seperti sampah dan bangkai) sehingga disebut organisme pengurai. Jamur memiliki 4 divisi yaitu basidiomycota, ascomycota, basidiomycota dan deuteromycota.   Tubuh jamur berupa benang-benang yang bercabang yang disebut sebagai hifa, tetapi ada pula yang berbentuk bulat atau batang pendek yang disebut golongan khamir, hifa berinti ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat fase vegetati

Uji Lanjutan BNT, BNJ, dan DMRT

Multiple Comparison Tests -Uji pembandingan nilai-nilai tengah perlakuan - Uji lanjut ( posthoc tests) dari ANOVA jika terdapat hasil yang signifikan ( hipotesis H 0 ditolak ) - Beberapa uji adalah :   -   Uji BNT (Beda Nyata Terkecil , Least Significance Difference)   -   Uji BNJ (Beda Nyata Jujur , Honestly Significance Difference)   -   Uji Perbandingan Berganda Duncan (Duncan's Multiple Range Test)   -   Uji Perbandingan thd Kontrol ( uji Dunnett ) Silahkan download contoh Uji RAL satu faktor berikut : Download Contoh Uji BNT BNJ DMRT Excel Btw kalau ada kritik & saran boleh banget, kita sama-sama belajar.

Nama Pestisida yang Ada di Indonesia(Merk Dagang, Sasaran, Cara Aplikasi dan Produsen)

APLIKASI PESTISIDA DAFTAR NAMA PESTISIDA YANG ADA DI INDONESIA OLEH: KELOMPOK 5 1.        MUSBIHATUN                                            1625010144 2.        MUHAMMAD KHOTAMUL WILDAN 1625010149 3.        MUHAMMAD ZINIDIN                            1625010156 4.        TESHA LUTFIKA RATRI                        1625010158 5.        OKTA GEGANA PURWADI                    1625010162 6.        MUHAMMAD ALFIAN ANWARI          1625010171 UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS PERTANIAN 2018 Herbisida No Nama Dagang / Formulasi Jenis Pestisida Sasaran dan Cara Aplikasi Batas Residu Nama Produsen 1.          PROMOLLY 20 WG (umum) metil metsulfuron (metsulfuron-methyl) : 20 % Herbisida sistemik purna tumbuh berbentuk butiran yang dapat didispersikan dalam air. Karet (TBM) : gulma berdaun lebar  Ageratum conyzoides, Borreria alata, Mikania micrantha, Synedrella nodiflora  (Penyemprotan volume tinggi